Sabtu, 31 Januari 2015

Rashidun Caliphate



 ket: Merah tua ; perluasan wilayah pada zaman Nabi. Merah muda ; perluasan pada Khulafur Rasyidin. Jingga ; perluasan pada Dinasti Umayyah

Rashidun adalah Dinasti Kekhalifahan Islam pertama dari empat Dinasti Islam (Main Caliphate) di dunia. Di dirikan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M. Rashidun juga merujuk kepada empat Khalifah pertama yaitu, Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Tiga dinasti selanjutnya adalah Ummayyah, Abbassiyah, dan Ustmaniyah

Sejarah Awal

Setelah kematian Nabi Muhammad, kaum Anshar berdebat tentang siapa yang akan memimpin umat Islam. Umar dan Abu Ubaidah bin al-Jarrah kemudian menunjuk Abu Bakar sebagai pemimpin karena dianggap paling dekat dengan Nabi dan paling tinggi ilmu agamanya. Kaum Anshar dan suku Quraisy kemudian setuju sehingga Abu Bakar kemudian terpilih menjadi Khalifah pertama. Sistem Khalifah berbeda dengan sistem Monarki dan Demokrasi. Pemimpin dipilih berdasarkan hasil Musyawarah para ahli ilmu dan ahli agama.Kekhalifahan Rashidun hanya bertahan selama 30 tahun, 2 tahun Abu Bakar, 10 tahun Umar bin Khattab, 12 tahun Usman bin Affan, 5 tahun beberapa bulan, dan sisanya lagi dipimpin oleh Hasan bin Ali sehingga lengkap 30 tahun. Namun ketika dipimpin Hasan umat Islam terbagi menjadi 2, satu mendukung Ali dan satunya lagi mendukung Muawiyah. Umat Islam saat itu sedang terpecah belah karena di adu domba oleh beberapa pemberontak yang juga membunuh Usman dan Ali. Muawaiyah yang merupakan sepupu Usman menuntut agar Khalifah mencari dan mengadili pembunuh Usman, sedangkan Ali lebih mementingkan kestabilan politik. Hasan kemudian menjadi Khalifah kelima namun untuk mencegah pertumpahan darah seperti Perang Unta dan Perang Siffin, Hasan kemudian menyerahkan kekuasaannya kepada Muawaiyah dengan syarat setelah Muawiyah kepemimpinan diberikan kepada saudaranya Husein bin Ali. Namun Husein terbunuh duluan sebelum diserahkannya kekuasaan kepadanya. Muawiyah kemudian menunjuk anaknya Yazid bin Muawiyah sebagai penerusnya. Inilah awal dari dinasti Ummayyah dan Kerajaan yang menggigit. Seperti dalam Hadis berikut.



“Adalah Kenabian (nubuwwah) itu ada di tengah-tengah kamu sekalian, yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang menempuh jejak kenabian (Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah), yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Kerajaan yang menggigit (Mulkan ‘Aadhdhon), yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Kekuasaan yang memaksa (diktator) (Mulkan Jabariyah), yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya, apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang menempuh jejak Kenabian (Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam.” (Musnad Ahmad, Juz IV, hlm, 273, nomor hadits 18.430. Hadits ini dinilai hasan oleh Nashiruddin Al Albani, Silsilah Al Ahadits Al Shahihah, 1/8; dinilai hasan pula oleh Syaikh Syu’aib Al Arna’uth, dalam Musnad Ahmad bi Hukm Al Arna’uth, Juz 4 no hadits 18.430; dan dinilai shahih oleh Al Hafizh Al ‘Iraqi dalam Mahajjah Al Qurab fi Mahabbah Al ‘Arab, 2/17).

Menggigit yang dimaksudkan di sini adalah seperti mendaki gunung dengan tali. Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah Diumpamakan dengan memegang dan Mulkan 'Aadhdhon diumpamakan dengan menggigit tali tersebut. Akan lebih mudah mendaki jika kita memegang daripada menggigit. Sedangkan yang dimaksud Kekuasaan yang memaksa adalah Diktator seperti di Mesir (Husni Mubarak), Libya (Muammar Gaddafi), Iraq (Saddam Husein), dan Indonesia (Soeharto).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar